Gerakan Amal Shalih di Bulan Ramadhan: Asrama Putri Ngalau Infakkan 1000 Batu Bata ke Pesantren KAUMAN
Padang Panjang, HUMAS – Aksi mulia yang dilakukan oleh 49 orang santri putri kelas XII dari Asrama Putri Ngalau, yang dengan penuh semangat menginfakkan 1000 batu bata ke Pesantren KAUMAN. Tindakan ini merupakan bagian dari gerakan amal shalih yang dilakukan dalam bulan Ramadhan, dimana umat Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba dalam kebaikan untuk meraih ridho Allah, Rabu (27/03/2024).
sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Terjemahan :
“Demi setiap umat telah ditentukan kiblat yang menjadi tujuannya, maka berlomba-lombalah dalam kebaikan. Di mana pun kamu berada, Allah pasti akan mengumpulkan kamu semua. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Q.S Al-Baqarah Ayat 184.
Menyambut bulan penuh berkah ini, santri putri dari Asrama Putri Ngalau tidak hanya berpuasa dan melakukan ibadah, namun juga memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan pesantren. Dengan semangat berbagi, mereka menginfakkan sejumlah batu bata untuk membantu pembangunan asrama di Pesantren KAUMAN.
Dalam sebuah pernyataannya, Wilda Isnani, pembina asrama, menyambut dengan gembira gerakan amal shalih yang dilakukan oleh para santri. Ia mengungkapkan bahwa tindakan ini merupakan bukti konkret dari semangat berbagi dan kepedulian sosial para santri di bulan Ramadhan. Dengan menginfakkan uangnya untuk pembangunan pesantren, para santri tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung pendidikan dan pengembangan masyarakat. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa menginfakkan harta untuk membantu orang menuntut ilmu merupakan amal jariyah, yang artinya pahalanya akan terus mengalir meskipun usia telah berakhir.
Gerakan amal shalih yang dilakukan oleh santri putri Asrama Putri Ngalau ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, dan merupakan bukti bahwa semangat kebaikan masih sangat hidup di tengah-tengah masyarakat. Mereka percaya bahwa dengan berbagi dan berlomba-lomba dalam kebaikan, mereka dapat meraih ridho Allah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, bahkan setelah bulan Ramadhan berakhir.
Ini adalah contoh nyata bagaimana bulan Ramadhan tidak hanya menjadi waktu untuk beribadah, tetapi juga sebagai momentum untuk berbuat baik kepada sesama dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat. Semoga gerakan amal shalih yang dilakukan oleh para santri ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berbuat kebaikan, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi setiap saat.