Integrasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum menjadi hal yang sangat diperlukan. Dikotomi terhadap keduanya sebaiknya dihindari. Untuk itu sebanyak 48 Orang Tenaga Pendidik Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mengikuti bimbingan teknis yang bertajuk “Intergrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum”. Agenda tersebut berlangsung dari Senin hingga Kamis (11-14 April 2022).
Dalam pembukaannya, Dr. Derliana, MA menyampaikan “Saya mengutip perkataan Albert Einstein ‘Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh’, pernyataan ini dapat dimaknai bahwa ada dualitas beroposisi biner yang mesti didalami secara simultan. yaitu saling terikatnya ilmu dan agama, begitu juga sebaliknya. Jika kita membesarkan anak hanya dengan ilmu umum semata tanpa adanya ilmu agama maka anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang kosong imannya. Untuk itu integrasi ilmu itu sangat diperlukan “, tegas Mudir Kauman tersebut.
“Ada tiga hal yang menjadi highlight kita terhadap ilmu yaitu : ilmu berkembang dengan mengkaji alam, ilmu harus diamalkan, ilmu mesti mendekatkan diri kepada Al-‘Alim (Yang Maha Pemilik Ilmu). Allah adalah Al-Alim. Ayat-ayat yang diturunkan-Nya merupakan representasi dari ilmu. Terdapat dua ayat yakni Ayat Qauliyah Dan Kauniyah. Ayat Qauliyah adalah ayat-ayat berupa firman Allah swt yang bisa kita jumpai dalam kitab suci Al-Qur’an. Sementara yang dimaksud dengan Ayat Kauniyah adalah ayat-ayat dari Allah swt yang bisa kita jumpai di alam sekitar pada kejadian, persoalan dan dinamika hidup manusia lainnya”, Ujar Dr. Darwin, S.Pd. MA selaku narasumber.
Dari bimbingan teknis yang digelar di Aula Hamka ini, Ia menambahkan “Ttenaga pendidik nantinya akan menciptakan modul pembelajaran ilmu umum yang terintegrasi dengan ilmu agama. Ini merupakan langkah awal dari lahirlah cendekiawan-cendekiawan muslim dari rahim Kauman Muhammadiyah Padang Panjang,” lanjut Wakil Kepala Bidang Akademik MAN Insan Cendekita Padang Pariaman tersebut.