MDMC PW Sumbar Sambangi Ponpes Kauman Padang Panjang

Padangpanjanga, Humas–Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kedatangan tamu dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PW Sumatera Barat.
Dipimpin oleh Bapak Portito, ia mengatakan tujuan kami mengadakan kunjungan kesini yakni program lintas kemanusiaan dimana pada bulan Ramadhan ini kami memberikan sembako yang akan diberikan ke sekolah & pondok pesantren Muhammadiyah yang ada di Sumbar.
“Kita tidak hanya kerjasama dalam membagikan sembako, tetapi kami juga pernah membantu sekolah-sekolah dalam sarana-prasarana belajar seperti komputer, ungkapnya.
 
Ditambahkannya, “harapannya klaw bisa di kota Padang Panjang juga bisa dibentuk kepengurusan MDMC nya agar kami dari wilayah maupun pusat bisa mengetahui data konkrit dari daerah khusunya Padang Panjang,” ujarnya.
 
Sementara itu, Wadir Kauman, Surya Bunawan, mengatakan kami dari pimpinan Ponpes Kauman Padang Panjang mengucapkan terima kasih atas bantuan dari MDMC PW Sumbar.
 
 
“Kami mendo’akan MDMC PW Sumbar selelau sehat dalam menjalankan programnya & kedepan harapan kami ada semacam kerjasama antar kedua lembaga,” ungkapnya.
 
Akhir pertemuan ini serah terima paket sembako Ramadhan Berkah dari MDMC PW Sumbar ke Ponpes Kauman Padang Panjang. (AN)

Kuatkan Potensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pontren Kauman Gelar Upgrading

Padangpanjang — Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padangpanjang menggelar upgrading untuk seluruh tenaga pendidik, kependidikan serta karyawan dalam lingkungan Pondok Pesantren tersebut. Kegiatan yang mengusung tema “Menggali Potensi, Mengembangkan Jati Diri, Meraih Prestasi untuk Generasi CERDAS Berkemajuan” ini dilaksanakan selama tiga hari, Senin-Rabu, (10-12/04).
 
“Kegiatan upgrading ini dilakasankan selama tiga hari dan diikuti oleh para semua tenaga pendidik, kependidikan serta karyawan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padangpanjang,” kata Dr. Derliana, M.A selaku Mudir saat membuka acara upgrading tersebut di Aula Buya HAMKA.
 
Derliana menambahkan, upgrading tersebut sangat penting bagi seluruh stakeholder yang ada di Pondok Pesantren karena untuk mencapai tujuan mulia dari Pondok Pesantren perlu kerjasama dan kerja Cerdas dari semua lini yang ada.
“Tenaga pendidik dan kependidikan harus selalu meningkatkan kapasitas. Baik keilmuannya maupun kemampuan leadership (kepemimpinan)-nya,” tuturnya.
 
Sebagai praktisi pendidikan, Derliana menyampaikan bahwa dalam dunia pendidikan saat ini, tidak hanya fokus kepada otak tapi juga anak-anak mesti disiapkan kuat secara Kognitif, Understanding, serta Afektif. Menciptakan anak-anak yg memiliki rasa yang tinggi, membangkitkan qolbu sehingga memiliki kepedulian yang tinggi.
Ia menuturkan bahwa semua praktisi pendidikan mesti memiliki dan menguasai tiga kompetensi. Pertama, mempunyai kecerdasan, ketangkasan, kekuatan dan keberanian. Kedua, tidak boleh menolak kemajuan teknologi. Ketiga, mempunyai kemampuan digital.
 
“Tenaga pendidik dan kependidikan harus menguasai digital agar bisa menerapkannya dalam kepemimpinannya. Pengetahuan terus berkembang. Teknologi informasi maju pesat. Kalau tidak diantisipasi dengan baik, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu akan menjadi ancaman. Namun, kalau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu diantisipasi dengan baik, maka akan menjadi tantangan,” ujarnya.
 
Dijelaskannya lagi bahwa dalam tiga hari upgrading secara garis besar kegiatan terbagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu Manajemen Diri dan Olah Rasa, Pelatihan Penggunaan Aplikasi Database Pondok dan Aplikasi Pembelajaran dan di hari terakhir sebutnya sosialisasi Undang-undang Pondok Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
 
“Sosialisasi ini penting kita lakukan karena ini merupakan sebuah pedoman bagi kita terkait dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Pondok Pesantren yang telah dirumuskan dan disusun oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Semuanya ini sudah diatur secara khusus untuk penyelenggara pendidikan Pondok Pesantren,” jelasnya.
 
Dilanjutkannya bahwa sebagai lembaga di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah, Pondok Pesantren Kauman wajib mengikuti semua aturan yang telah diatur dalam kitab undang-undang Pondok Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
 
Kedepan sebutnya semua akan dikuatkan pembagian tugas dan fungsi setiap elemen yang ada di pondok pesantren dengan mekanisme kelayakan dan kepatutan.
 
“Kita akan terus berbenah setiap waktu dan secara terus menerus. Dalam rangka mewujudkan Pondok Pesantren yang berkemajuan tentu semuanya tidak instan, semuanya mesti ada tahap demi tahap. Program demi program untuk sampai pada tujuan tersebut,” tutupnya. (JE)

Sekitar 70 Persen Tamatan Kauman Diterima di PTN

Sekitar 70 persen santri tamatan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Mudir Pesantren Dr. Derliana menjelaskan, jumlah tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya, yakni lulus di SNMPTN hanya 2 siswa dan SPAN PTKIN hanya 13 siswa.

“Alhamdulillah, ini merupakan berkah Ramadhan bagi kami. Santri yang lulus PTN meningkat secara singnifikan dari tahun lalu yang hanya 2 anak sekarang 17 anak. Begitupun dengan yang PTAIN, tahun lalu hanya 13 anak sekarang 47 anak,” ungkapnya.

Menurut Derliana, keberhasilan tahun ini semakin menunjukkan eksistensi Pesantren Kauman dalam mengantarkan siswanya ke PTN. Ia menambahkan, untuk tahun inipun terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari segi kualitas perguruan tingginya. Hal tersebut dilihat dari peningkatan jumlah siswa yang lulus di PTN terbaik nasional.

“Untuk SNBP santri kita lulus di Universitas Indonesia (UI), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negri Padang (UNP), Universitas Syiah Kuala (USK), dan beberapa kampus terbaik lainnya,” jelasnya.

Sementara untuk PTKIN sebutnya santri Kauman lulus di UIN Syarif Hidayatullah, UIN Malang,  UIN Kalijaga, Gunung Djati, UIN Ar-Raniry Banda Aceh,  UIN Sumatra Utara, UIN IB Padang, UIN Bukittinggi, UIN Suska Riau, UIN Sultan Thaha Jambi, UIN Batusangkar. Bahkan menurut ibu tiga anak ini, sebelum hasil SN dan SPAN PTKIN keluar, beberapa santrinya sudah ada yang diterima di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

“Dua orang santri kita sebelum SN dan SPAN PTKIN sudah dipastikan diterima di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kelas Internasional. Ada juga yang lulus satu orang di Poltekes Negri serta satunya lagi di Bakrie,” terangnya