Padang Panjang, Humas–Minyak goreng bekas atau yang biasa disebut dengan minyak jelantah ternyata bisa dijadikan biosolar. Hal ini dibuktikan oleh Husnul Lathifah, santriwati kelas XI MA KMM Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. Riset dengan judul Biosolar (B100) dari minyak jelantah mengantarkannya pada Juara 3 di ajang lomba riset tingkat provinsi yang diadakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Imam Bonjol Padang pada 22 Oktober 2022.
Husnul menjelaskan “Riset ini mengolah minyak jelantah menjadi bahan bakar. Sebelum diolah, minyak jelantah tersebut disaring. Lalu dipanaskan hingga mencapai suhu 50oC. Minyak panas tersebut dicampurkan 200 ml methanol dengan 3gr Natrium Hidroksida. Kemudian didiamkan selama 24 jam. Nah setelah 24 jam akan terbentuk endapan berupa asam lemak Gliserol yang nantinya akan kita pisahkan. Setelah itu mencuci minyak dengan air hangat dan dipanaskan kembali untuk menghilangkan air dan katalis yang tersisa didapatlah Biodisel 100%. Kemudian kita lakukan uji coba dan alhamdulillah dipercobaan pertama langsung berhasil,” tegasnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kauman karena telah memperkenalkan dan menerapkan ISTEM (Islamic, Science, Technology, Engineering, Mathematic) dalam proses belajar di sekolah termasuk dalam project kelas. Meskipun hanya diberlakukan untuk kelas VII dan X, hal ini mengundang semangat dan penasaran saya dengan project khususnya riset. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Ust. Egi yang telah mengajak dan membimbing saya untuk mengikuti kompetisi ini. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari perlombaan ini,” lanjutnya.
Egia Putra Penaungan, S.E, selaku pembimbing mengungkapkan “Kompetisi riset ini merupakan salah satu langkah nyata pengajar dalam upaya mewujudkan SDM yang kreatif, inovatif, dan kompetitif di masa depan. Karena di era revolusi industri 4.0 tantangan bagi setiap pelajar untuk mampu bersaing di dunia global akan semakin besar. Maka dari itu diperlukan pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan, perluasan akses dan relevansi dalam mewujudkan kelas berstandar internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut interaksi pembelajaran dilakukan melalui blended learning (melalui kolaborasi), project based-learning (melalui publikasi), flipped classroom (melalui interaksi publik dan interaksi digital),”. “Selanjutnya saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan selama proses kompetisi ini berlangsung. Alhamdulillah, berkat usaha yang sungguh-sungguh dan dukungan dari segala lini kita dapatkan hasil yang baik di tingkat provinsi.
Ia menambahkan “Riset ini kita persiapkan dengan waktu yang cukup panjang. Saat ini Biosolar yang dihasilkan masih bersifat sederhana, namun kedepannya Biosolar ini berpeluang di teliti dan di kembangkan lebih lanjut sehingga akan menghasilkan produk yang memiliki daya guna untuk masyarakat luas. Semoga hasil yang diraih Husnul menjadi motivasi bagi santri-santri lain untuk berkarya di bidang riset.” Tutupnya. (SEA)