Padang Panjang, HUMAS – PR IPM Pesantren Kauman memasuki suasana demokratis dengan menggelar kegiatan pemilihan umum sebagai bagian dari Musyawarah Ranting PR IPM (LVI) Pleno ke-V. Kegiatan ini khusus untuk memilih 7 formatur tetap Pengurus Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Pesantren Kauman. Melibatkan seluruh tingkat santri, dari kelas tujuh hingga kelas dua belas, pemilihan ini menjadi momen penting dalam menentukan perwakilan santri untuk periode berikutnya, Selasa (23/01).
Pemilihan umum ini diadakan di dua laboratorium pesantren, dan yang menarik, menggunakan teknologi komputer sebagai alat untuk memudahkan proses voting. Sebanyak 20 santri diarahkan per sesi untuk memasuki laboratorium dan melakukan pemilihan dengan mengklik sebanyak 7 calon dari total 21 calon yang ada. Teknologi komputer memberikan kemudahan, dengan setiap komputer sudah dilengkapi link untuk voting atau pemungutan suara. Di link tersebut, terdapat informasi mengenai gagasan tiap calon, foto, nama, dan kelas, sehingga para santri dapat membuat pilihan dengan jelas.
Partisipasi santri dalam pemilu ini luar biasa, dengan total 600an santri yang turut serta dalam menentukan wakilnya. Proses pemungutan suara ini berlangsung efisien, dan setiap santri diberikan waktu selama 2 menit untuk menentukan pilihan mereka. Setelah pemilihan selesai, akan diumumkan 7 orang terpilih yang akan menjadi formatur tetap PR IPM. Setelah terpilih 7 formatur, mereka akan kembali dipilih melalui musyawarah untuk menentukan siapa yang akan menjadi ketua PR IPM. Ini merupakan langkah yang menunjukkan proses seleksi yang cermat untuk memastikan sosok yang tepat memimpin organisasi IPM ini.
Metode voting menggunakan teknologi komputer ini menjadi terobosan inovasi di Pesantren Kauman dan mencerminkan komitmen pesantren dalam mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi (STEM) dalam berbagai aspek, termasuk proses pemilihan umum. Penerapan teknologi di dalam kehidupan pesantren menjadi langkah menuju masa depan yang lebih modern dan efisien. Pemilu ini tujuan nya untuk menentukan perwakilan dan juga menjadi cermin dari semangat demokrasi dan partisipasi aktif santri dalam keputusan yang berkaitan dengan kehidupan pesantren.
Proses voting pemilu di Pesantren Kauman menjadi lebih transparan dengan penyiaran langsung melalui akun YouTube resmi KaumanOfficial. Langkah ini menandakan komitmen pesantren dalam menciptakan keputusan yang terbuka dan dapat diakses oleh seluruh pihak. Dengan siaran langsung, setiap langkah pemilihan, dari pemilihan calon hingga hasil akhir, dapat dipantau secara real-time oleh seluruh santri dan pihak yang berkepentingan. Ini bukan hanya sekadar bentuk transparansi, tetapi juga memberikan nuansa demokrasi yang lebih inklusif dan mendukung partisipasi yang lebih aktif dari seluruh komunitas pesantren.
Selain itu, penggunaan teknologi dalam pemilu diharapkan memberikan nuansa modern dan efisien, sementara pengulangan pemilihan untuk ketua PR IPM menandakan keinginan untuk memastikan kepemimpinan yang sesuai dan responsif terhadap dinamika pesantren. Harapan terbesar adalah agar keputusan santri dalam pemilihan ini mencerminkan semangat demokrasi, dan bahwa PR IPM yang terpilih dapat menjadi agen perubahan positif di lingkungan pendidikan Pesantren Kauman.
Kegiatan pemilu di Pesantren Kauman mencapai puncaknya dengan pengumuman langsung 7 formatur terpilih, diantaranya : Ikhwan Dwi Akhyar, Herman Refani, Yusuf Mustofa, Aura Rati Desjuliana, Faris Rehan Mujiburrahman, Zikra Nurul Hafizah, dan Safi e Loma. Langkah berikutnya adalah musyawarah internal di antara para formatur terpilih untuk menentukan siapa yang akan menjadi ketua PR IPM. Keputusan ini tidak hanya didasarkan pada suara mayoritas, tetapi juga melibatkan dialog dan pertimbangan. Proses ini mencerminkan semangat kekeluargaan dan keputusan kolektif dalam menentukan pemimpin. Besoknya, hasil musyawarah ini akan diumumkan kepada seluruh santri Pesantren Kauman, menandakan tahap akhir pemilihan yang demokratis dan terbuka.