Padang Panjang, 1 November 2024 – Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperkuat kompetensi para gurunya. Salah satu upaya terbaru yang dilakukan adalah penerapan sistem Collaborative Instructional Design System (CIDS), yang didatangkan langsung dari Malaysia. Langkah ini menjadi bukti komitmen pesantren dalam menghadirkan metode pengajaran yang lebih efektif dan berstandar internasional.
CIDS dikenal sebagai pendekatan desain pembelajaran yang memungkinkan para pendidik untuk merancang kurikulum dan materi pembelajaran secara kolaboratif. Sistem ini menekankan pada pengintegrasian teknologi, pengelolaan materi yang lebih terstruktur, serta penerapan metode pengajaran yang interaktif dan inovatif. Dengan adopsi CIDS, para guru di Pesantren Kauman Muhammadiyah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi para santri.
Program ini diinisiasi dengan mendatangkan ahli pendidikan dari Malaysia yang memiliki pengalaman panjang dalam penerapan CIDS di berbagai institusi pendidikan. Kegiatan pelatihan dan lokakarya intensif diselenggarakan selama dua hari yang melibatkan semua tenaga pengajar di pesantren. Guru-guru diberikan pemahaman menyeluruh tentang cara merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis CIDS, termasuk penggunaan alat digital dan strategi interaktif yang sesuai dengan kebutuhan santri.
Mudir Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang, Ummi Dr. Derliana, MA., menyampaikan bahwa penerapan CIDS ini adalah bagian dari misi pesantren untuk terus mengembangkan mutu pendidikannya agar tidak hanya berkutat pada aspek tradisional, tetapi juga mengakomodasi perkembangan dunia pendidikan modern.
“Kami ingin para guru di sini memiliki wawasan luas dan metode pengajaran yang mampu menarik minat belajar santri, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Para peserta pelatihan mengaku antusias dengan implementasi CIDS ini. Salah seorang guru, Ilham Syafitri, S.Pd., menyebutkan bahwa sistem ini membuka wawasan baru tentang bagaimana mengelola materi pelajaran secara lebih efektif.
“Kami jadi lebih memahami pentingnya kolaborasi antar-guru dalam mendesain kurikulum yang holistik, sehingga pengajaran menjadi lebih terarah dan menyenangkan bagi santri,” tutur Ilham.
Diharapkan dengan penguatan kompetensi guru melalui CIDS, Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang dapat semakin unggul dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan sejalan dengan perkembangan zaman, serta mampu mencetak generasi yang tidak hanya berpengetahuan luas, tetapi juga berakhlak mulia. (TR)