Bandung, HUMAS – Santri pondok pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang semakin membuktikan eksistensinya di level nasional. Fathia Nur Aqilah, santri kelas X IPK berhasil lolos mengikuti even bergengsi nasional Jambore Pelajar Teladan Bangsa (JPTB) 2023 yang diselenggarakan oleh Ma’arif Institute di BBPMP kampus Jayagiri, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dari 26-30 Desember 2023.
Acara secara resmi dibuka pada hari rabu, (27/12/2023) yang diawali dengan kata sambutan dari direktur eksekutif ma’arif institute Abdul Rohim Ghazali. Dalam sambutannya Abdul Rohim Ghazali mengatakan bahwa kegiatan jambore ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai toleransi, inklusivisme dan kebinekaan, serta mengarusutamakan nilai-nilai kebangsaan yang moderat, toleran, dan inklusif di kalangan pelajar. Lebih lanjut, Rohim menambhakan, jambore ini dimaksudkan untuk menanamkan kesadaran menjaga kebinekaan sejak dini kepada para pelajar yang kelak akan menjadi para pemimpin bangsa di masa mendatang.
“Bentuk kegiatan jambore ini memadukan model kompilasi teori dan praktik di lapangan dengan harapan bisa memberikan konteks pada teks yang disajikan,” jelasnya.
Secara resmi acara dibuka oleh deputi bidang koordinasi peningkatan kualitas pendidikan dan moderasi beragama Prof. Warsito, S.Si, D.E.A, Ph.D yang sekaligus mewakili menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. Dalam sambutannya Warsito mengingatkan para pelajar yang terpilih melalui seleksi ini untuk merawat kebinekaan, memperkuat nilai toleransi, serta menjaga persatuan. “Agar terhindar dari ancaman paham radikalisme dan ekstremisme yang membahayakan persatuan bangsa,” tuturnya.
Kegiatan ini mempertemukan seratus empat orang pelajar terbaik se-Indonesia setelah dinyatakan lulus seleksi karya tulis. Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Peran Pelajar Dalam Merawat Kebhinekaan”. Selama satu pekan peserta dibekali berbagai materi seputar toleransi beragama, sosial budaya, kerjasama, tenggang rasa, bimbingan psikologi remaja dan pembangunan sumber daya manusia. Selain itu peserta juga dibawa mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kota Bandung seperti museum POS Indonesia dan audiensi dengan pejabat gubernur sementara provinsi Jawa barat Bey Machmudin.
Sejumlah aktivitas dan kegiatan tersebut dimaksudkan agar para peserta Jambore mampu memperkuat nilai-nilai toleransi dengan melakukan perjumpaan dan dialog lintas agama, serta dapat mewarisi cita-cita dan pemikiran inklusif Buya Syafii, yang selama hidupnya tak pernah berhenti menyuarakan nilai-nilai toleransi, kemanusiaan dan keadilan sosial.
“Melalui kegiatan jambore 2023 ini, kami berharap para peserta mampu menangkap spirit gagasan Buya Syafii tentang toleransi dan kemanusiaan, mendapatkan wawasan pengetahuan dari para narasumber, serta mendapatkan pengalaman berharga dari berbagai aktivitas selama kegiatan ini berlangsung. Dengan begitu, mereka mampu menjadi penggerak dan pelopor perubahan di daerahnya masing-masing,” jelas Deni Murdiani, penanggung jawab kegiatan jambore ini.
Santri yang akrab disapa Fathia ini mewakili provinsi Sumatera Barat bersama dua orang peserta lainnya, mereka adalah Abdan Muhtadi dari MAS Perguruan Islam Ar-Risalah Padang dan Guslian Tri Handayani dari SMAN 1 Koto Salak Dharmasraya. Fathia mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini, “banyak sekali manfaatnya untuk diri sendiri, menyenangkan dan suasananya seru” ucapnya. Egia Putra Penaungan selaku guru pendamping menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelajar dalam merajut kebhinekaan, moderasi beragama, dan membangun relasi antar pelajar se-Indonesia. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi santri kita karena melalui kegiatan ini santri dapat mengenal lebih jauh teori dan praktik kebhinekaan, toleransi, moderasi beragama, dan lain-lain”. “Kita berharap kegiatan-kegiatan produktif seperti ini dapat diikuti setiap tahun dengan peserta yang lebih banyak dari pondok pesantren kauman Muhammadiyah Padang Panjang”. Tutupnya.(rilis)