Padang Panjang, Humas_Kepala Pondok Pesantren bersama Kasi Pendi Pontren dan Ma’had Aly beserta Tim Bidang Papkis Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat melakukan pendampingan Puslitbang ke Ponpes Kauman dalam verifikasi dan validasi Peta Jalan Kemandirian Pesantren oleh Puslitbang di Gedung Ponpes Kauman Padang Panjang, Kamis(27/05/2021).
Pendampingan ini adalah untuk menyukseskan program prioritas dari Kementrian Agama Republik Indonesia yang dilaunching oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta secara luring dan daring, serta diikuti para pengasuh pesantren dan Kakanwil Kemenang Provinsi seluruh Indonesia, Selasa (04/05/2021)
Peta Jalan Kemandirian Pesantren disusun dengan tujuan mengembangkan pondok pesantren, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tapi juga sebagai percontohan pergerakan ekonomi. Hal itu diharapkan akan menopang kebutuhan operasional pondok pesantren itu sendiri, sekaligus membantu perekonomian lingkungan sekitarnya.
Tim dari Puslitbang Kemenang RI mengatakan bahwa pesantren yang sebenarnya selama ini sudah mandiri, masih perlu dimandikan lagi karena beberapa hal. Pertama, pesantren sudah teruji sebagai pusat pendidikan yang bisa bertahan selama bertahun-tahun dan pesantren juga memiliki sumber daya manusia yang melimpah yang berpotensi menjadikan SDM yang unggul.
Kedua, pesantren dan masyarakat sekitarnya memiliki sumber daya ekonomi yang bila dikelola dengan baik bisa menjadi potensi ekonomi yang berkelanjutan. Ketiga, pesantren juga memiliki jejaring antar pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Menag telah menetapkan tujuan besar dari kebijakan kemandirian pesantren ini adalah terwujudnya pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal,” ujar Munawiroh dari Tim Puslitbang Kemenang RI.
Ditambahkannya, pandemi Covid-19 memaksa disrupsi digital terjadi lebih cepat di Indonesia. Semua aktivitas ekonomi sebagian besar kini mulai beralih pada platform digital.
Menurutnya, selain ekosistem digital, ada dua ekosistem lainnya yang menjadi momentum kemandirian pesantren saat ini, yaitu ekosistem UKM dan ekosistem Halal.
“Dengan melihat momentum tiga ekosistem ini, saya optimis jika dilakukan dengan baik dan benar, kebijakan kemandirian pesantren akan berjalan dengan sukses dan dampaknya dapat dirasakan oleh pesantren dan masyarakat sekitar,” jelas Munawiroh.
Kasi Pendi Pontren Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat Yohanes menambahkan, Kemandirian Pesantren ini sebenarnya sudah menjadi budaya tiap pesantren di Indonesia. Kekompakan, kerja keras dan keinginan untuk menjadi lebih baik menjadi motivasi utama pesantren di Indonesia.
“Pesantren di Padang Panjang luar biasa. Masyarakat Padang Panjang juga paham betul bahwa pesantren adalah ciri dari daerah ini. Oleh sebab itu, pola pendidikan dan wirausaha di pesantren perlu kita dukung secara penuh,” terang Yohanes.
Kasi Pendi Pontren Kankemenag Kota Padang Panjang Editiawarman sangat mendukung kegiatan pendampingan ini dan berharap Ponpes Kauman Padang Panjang menjadi pilot Project dari Provinsi Sumatera Barat.
Tampak hadir dalam kegiatan pendampingan ini, Munawiroh dan Riska Wahyuni dari Puslitbang Kemenang RI, Yohanes, Ma’had Aly, Yeffirman, dan Fauziah dari Kanwil Kemenang Provinsi Sumatera Barat, serta Editiawarman beserta jajarannya mewakili Kakankemenag Kota Padang Panjang