[Padang Panjang, 19/9] Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali menjadi tujuan studi banding bagi para pendidik dari negeri jiran. Kali ini, dua rombongan dari Darunnisa dan Sekolah Menengah Kebangsaan Dato’ Undang Haji Adnan Negeri Sembilan mengunjungi pesantren yang terkenal dengan warisan Buya Hamka ini untuk mempelajari sistem pendidikan pesantren dan menggali sejarah Buya Hamka.
Kepala Sekolah Menengah Kebangsaan Dato’ Undang Haji Adnan, Ilyas Bin Ahmad, mengucapkan rasa terima kasih atas sambutan luar biasa yang disiapkan oleh pihak Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang.
Di usia pesantren KAUMAN yang sudah menuju seratus tahun ini hendaklah kita terus merawat apa yang menjadi warisan Buya Hamka,” ujarnya.
Kunjungan ini tidak hanya sekedar studi banding, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antara kedua negara.
Dr. Derliana, MA selaku mudir Pesantren KAUMAN Muhammadiyah padang Panjang menyatakan, “Kunjungan ini semakin memperkuat hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam bidang pendidikan dan budaya.”
“Indonesia dan Malaysia itu serumpun dan kami ingin membangun hubungan seperti selayaknya Buya Hamka menghubungkan kedua negara. Kami berharap kedepannya akan ada kerjasama lebih lanjut antara pihak Pesantren KAUMAN dengan Sekolah Menengah Kebangsaan Dato’ Undang Haji Adnan dalam bentuk pertukaran pelajar guna meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing satuan pendidikan”, tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ustadzah Siti Hajar, pimpinan rombongan dari Darunnisa. Beliau bersama rombongan merasa bangga sekaligus terharu menjadi umat Nabi Muhammad SAW.
“Mudah-mudahan Pesantren KAUMAN terus berkembang dan semua yang terlibat di Pesantren KAUMAN baik lahir dan bathin membangun pesantren ini Allah rahmati dan langsung mendapat syafaat langsung dari Nabi Muhammad. Dan saya merasa bangga karena ini adalan bentuk tautan cinta kita umat nabi Muhammad”, ujarnya.
Dalam kunjungan ini kedua tamu tersebut juga disuguhkan dengan penampilan memukau dari santri KAUMAN berupa seni musik tradisi dan aksi beladiri tapak suci yang mengundang decak kagum dari semua tamu yang hadir. Selain itu dalam sesi presentasi yang dibawakan oleh Ustadz Surya Bunawan, beliau menekankan pentingnya merawat dan mengetahui sejarah dari salah satu tokoh nasional yang tidak hanya seorang ulama tapi juga seorang penyair terkenal yaitu Buya Hamka.

“Buya Hamka adalah sosok yang menginspirasi. Karya-karyanya mengandung nilai-nilai luhur yang relevan dengan zaman. Dengan merawat warisannya, kita tidak hanya menghormati beliau, tetapi juga memperkaya khazanah intelektual bangsa”, tuturnya.
Kunjungan ini membuktikan bahwa KAUMAN tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga menjadi pusat peradaban yang mampu menarik minat masyarakat internasional. (TR)