Padangpanjang, Dalam rangka menelusuri jejak Buya HAMKA di Indonesia, Rombongan Akademi Pengajian Saidatina Aisyah Malaysia kunjungi Pondok Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang, Selasa (07/11).
Bertempat di aula HAMKA, Mudir KAUMAN Dr. Derliana, MA, menyambut secara resmi sekaligus memberikan sambutan rombongan.
“Selamat datang kepada rombongan dari Akademi Pengajian Saidatina Aisyah Malaysia di Pontren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang. KAUMAN adalah nama tempat, dimana muhammadiyah punya banyak amal usaha ada rumah sakit, sekolah, universitas, panti asuhan dan masih banyak lagi,” ucapnya.
Derli menambahkan, “KAUMAN Padang Panjnag berasal dari KAUMAN Yogyakarta, karena Muhammadiyah lahir pertama di Yogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan dan dibesarkan di Padang Panjang oleh Buya HAMKA. Kulliyatul Muballighien adalah asal dari sekolah dari KAUMAN yg namanya Tabliq School oleh buya HAMKA yakni tahun 1928-1935. Tugas Tabliq Schhol adalah berdakwah atau sebagai da’i/da’iyah. Jadi, santri yg tamat daru KAUMAN harus pandai berdakwah dan sebagai kader yang mengembangkan Muhammadiyah”, ujarnya.
Buya HAMKA tetap menjadi pengajar di Tablig School tahun 1936 dan warisan buya HAMKA adalah di Tabliq School Padang Panjang. Pontren KAUMAN saat ini sangat berkembang pesat sekarang sudah mencapai 700 santri. Alhamdulliah sekarang alumni yg sudah kuliah ke luar negeri sudah 9 negara. Di KAUMAN padang panjang memiliki 54 ekatrakurikuler, kemudian kami mengembangkan 3 bahasa yakni arab, inggris, dan jepang.
Berjumlah 41 orang, Ketua Rombongan, Dr. Nurul Hani mengatakan terima kasih kepada bapak/ibu pimpinan dan guru-guru telah menyambut kami disini. Kami sangat senang melihat penyambutan yang luar biasa bersama anak-anak. Kemudian, kami juga mendapatkan informasi tentang sekolah buya HAMKA di Pontren KAUMAN Padang Panjang ini,” kata Nurul.
Terakhir rombongan diajak berkeliling untuk melihat sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang.