KHAIRA BADRIAH SYAHLA: PESERTA TAHFIDZ CAMP KAUMAN CAPAI 8 JUZ 13 HARI

Padangpanjang – Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar Tahfidz Camp selama dua pekan terhitung sejak tanggal 11- 24 April 2022. Agenda yang diadakan di PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi ini diikuti oleh 35 orang yang terdiri dari santri MA KMM dan MTsM Kauman.

Ketua Pelaksana Tahfidz Camp, Insan Adha Hasibuan mengunggkapkan, “Menjadi penghafal Al-Quran merupakan hal yang sangat mulia, untuk itu kita bersama Markaz Tahfidz Qur’an Haroen El Ma’any mengadakan Tahfidz Camp dengan tema ‘Dengan Al-Quran kita raih kemuliaan’. Tahfidz ini menjadi sangat penting sebab apapun pelajaran yang diajarkan di sekolah, menghafal Al-quran harus menjadi dasar pendidikan. Semakin dekat dengan Quran, semakin banyak hafalannya berbanding lurus dengan peningkatan kecerdasan seseorang” paparnya. 

Deri Sriwahyuni,S.Si mengatakan “antusias peserta camp tahfidz ini sangat luar biasa. Mereka memulai dan mengakhiri hari dengan menghafal Quran (pukul 02.00/23.00). Proses setoran hafalan Peserta camp didampingi oleh 4 pembina dan 8 orang kakak pendamping yang merupakan alumni MA KMM tahun 2021/2022. Target dari camp 13 hari ini sebanyak lima juz dan Alhamdulillah banyak yang bisa memenuhi targetnya. Ada juga yang melampaui target yakninya Khaira Badriah Syahla (8 Juz) dan Nur Annisa Zulistia Sari (7 Juz). Mereka yang berhasil melampaui target ini diberikan reward khusus. Sebagai apresiasi atas proses yang telah mereka lewati” Ujar pembimbing tahfidz tersebut.

“Saya bersyukur sekali bisa mengikuti camp tahfidz ini. Disini vibesnya positif banget, selain berada di suasana alam yang asri, pagi hari kami mendengarkan kicauan burung menyambut matahari terbit. Ketika pulang dari masjid setelah menghafal sehabis subuh. Teman-teman yang semangat banget menjadi booster untuk tak pernah lepas dari menghafal Al-Quran. Tidak ada trik khusus bagi saya dalam menghafal al-quran, hanya mengikuti program dengan baik” Tutur Khaira Badriah Syahla. (SEA)

BAM Pondok Pesantren Kauman: Efusi Nilai Perjuangan Muhammadiyah Untuk AUM yang Berkemajuan

Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah bukan hanya sebagai amal usaha pendidikan semata, melainkan sebagai tempat mentransfer nilai perjuangan dan pandangan hidup yang selama ini menjadi pedoman hidup Muhammadiyah. 
 
Hal ini disampaikan oleh Mudir Pondok Pesantren, Dr. Derliana, MA pada acara pembukaan Baitul Arqam Muhammadiyah (BAM) Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. Selasa (19/4).
 
Derliana menjelaskan bahwa Pondok Pesantren haruslah menjadi nilai perjuangan dan pandangan hidup. Sesuai yang tertuang dalam dua pokok pikiran yang bersifat ideologis dan strategis.
 
“Secara ideologis kita mesti tegaskan dasar ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis, di samping juga dasar yang bersifat pemikiran. Pola pikir yang bersifat strategis memiliki bentuk khittah perjuangan yang bergerak secara dinamis dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi,” katanya.
 
Menurut Derliana, kedua pola pikir itu harus menjadi salah satu dasar siapapun yang menjadi tenaga pendidik dan kependidikan di Pondok Pesantren Kauman dalam memperluas dakwah ilmu dan menebar kebermanfaatan. 
 
“Apa yang kita lakukan saat ini adalah bentuk keseriusan Pondok Pesantren dalam memberikan pemahaman terhadap tenaga pendidik dan kependidikan dalam hal pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah. Agar dalam pengelolaannya, sasaran yang kita harapkan dapat kita raih. Tidak hanya dunia tapi akhirat,” ungkapnya.
 
Ditambahkannya bahwa Pondok Pesantren Muhammadiyah memiliki empat fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

LAHIRKAN CENDEKIAWAN MUSLIM: TENAGA PENDIDIK PONPES KAUMAN PADANG PANJANG MENGIKUTI BIMTEK INTEGRITAS ILMU

Integrasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum menjadi hal yang sangat diperlukan. Dikotomi terhadap keduanya sebaiknya dihindari. Untuk itu sebanyak 48 Orang Tenaga Pendidik Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mengikuti bimbingan teknis yang bertajuk “Intergrasi Ilmu Agama Dan Ilmu Umum”. Agenda tersebut berlangsung dari Senin hingga Kamis (11-14 April 2022).

Dalam pembukaannya, Dr. Derliana, MA menyampaikan “Saya mengutip perkataan Albert Einstein ‘Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh’, pernyataan ini dapat dimaknai bahwa ada dualitas beroposisi biner yang mesti didalami secara simultan. yaitu saling terikatnya ilmu dan agama, begitu juga sebaliknya. Jika kita membesarkan anak hanya dengan ilmu umum semata tanpa adanya ilmu agama maka anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang kosong imannya. Untuk itu integrasi ilmu itu sangat diperlukan “, tegas Mudir Kauman tersebut.

“Ada tiga hal yang menjadi highlight kita terhadap ilmu yaitu : ilmu berkembang dengan mengkaji alam, ilmu harus diamalkan, ilmu mesti mendekatkan diri kepada Al-‘Alim (Yang Maha Pemilik Ilmu). Allah adalah Al-Alim. Ayat-ayat yang diturunkan-Nya merupakan representasi dari ilmu. Terdapat dua ayat yakni Ayat Qauliyah Dan Kauniyah. Ayat Qauliyah adalah ayat-ayat berupa firman Allah swt yang bisa kita jumpai dalam kitab suci Al-Qur’an. Sementara yang dimaksud dengan Ayat Kauniyah adalah ayat-ayat dari Allah swt yang bisa kita jumpai di alam sekitar pada kejadian, persoalan dan dinamika hidup manusia lainnya”, Ujar Dr. Darwin, S.Pd. MA selaku narasumber.

Dari bimbingan teknis yang digelar di Aula Hamka ini, Ia menambahkan “Ttenaga pendidik nantinya akan menciptakan modul pembelajaran ilmu umum yang terintegrasi dengan ilmu agama. Ini merupakan langkah awal dari lahirlah cendekiawan-cendekiawan muslim dari rahim Kauman Muhammadiyah Padang Panjang,” lanjut Wakil Kepala Bidang Akademik MAN Insan Cendekita Padang Pariaman tersebut.

TANAMKAN RASA EMPATI, PIK-R QOWIYYUN AMIN GELAR BERBAGI TAKJIL KEPADA ANAK-ANAK PANTI SOSIAL TRI MURNI

Pusat Informasi Kesehatan Remaja (PIK-R) Qowiyyun Amin Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang gelar berbagi Takjil kepada anak-anak Panti Sosial Anak Tri Murni, Silaing Bawah. Rabu (6/4).

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari PIK-R Qowiyun Amin dalam wujud berbagi kebahagiaan kepada sesama umat muslim di bulan suci Ramadhan tahun ini. Pembina PIK R Qowiyyun Amin, Prayogi Mulia, S.Pd mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu langkah dalam memupuk kesadaran, solidaritas serta rasa empati untuk seluruh pengurus PIK-R Qowiyyun Amin.

“ Cara ini salah satu langkah untuk menanamkan ke dalam hati para santri agar memahami hakikat berbagi. Pada awalnya kami ingin berbagi takjil di jalanan untuk para pengendara jalan, namun kami merasakan kurang pas jika sebatas itu. Makanya gerakan berbagi takjil bersama saudara-saudara yang di sini menjadi pilihan paling pas dalam rangka menanamkan rasa empati santri,” jelasnya.

Dikatakannya bahwa saat ini program PIK-R lebih kepada sentuhan untuk remaja-remaja di luar Pondok Pesantren. Disamping ingin mengenali lingkungan sekitar, tetapi juga ingin berbagi pengalaman dalam pengembangan diri dan karakter pada remaja agar terhindar dari penyakit masyarakat.

Bunda Roza selaku kepala pengasuhan anak Panti Sosial mengucapkan terimakasih kepada Pondok Pesantren yang memiliki niat baik untuk pembinaan anak-anak Panti Asuhan Tri Murni, sekaligus berharap kegiatan pembinaan tidak sekali ini saja dilaksanakan. Harapannya ke depan ada kegiatan yang berkesinambungan terutama dari PIK R untuk memberikan pembinaan serta motivasi untuk anak-anak yang ada di sini.

” Terimakasih yang tak terhingga untuk keluarga besar Pondok Pesantren Kauman Padangpanjang. Kami merasa bahagia sekali dengan kehadiran adik-adik PIK-R ini. Kami berharap ada jadwal khusus dari Pondok Pesantren untuk anak-anak di sini, seperti kerjasama yang telah berjalan antara pondok pesantren Kauman dengan rutan . Pembinaan karakter, Iman dan Taqwa serta tahfizul Qur’an sangat kami harapkan ada programnya di sini dari Kauman,”harapnya.

Di tempat terpisah Derliana, selaku mudir Pondok Pesantren membenarkan kegiatan tersebut sebagai bentuk dakwah pondok pesantren kepada masyarakat luas. Kader Aisyiyah ini menyampaikan bahwa bulan suci mesti menjadi lahan bagi pondok pesantren untuk ikut serta berbagi kebahagiaan kesesama masyarakat yang ada di kota Padang Panjang.

“Kita ingin menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk merajut ukhuwah bersama masyarakat. Hal yang ingin kita capai adalah keberadaan Pondok Pesantren tidak hanya dapat dirasakan dakwahnya oleh santri yang menuntut ilmu di sini saja akan tetapi secara umum dapat juga dirasakan oleh masyarakat Padang Panjang. Tidak terkecuali oleh anak-anak panti sosial yang saat ini kami datangi. Apalagi santri-santri kita yang belajar di Kauman berasal dari 13 propinsi. Datang dari jauh-jauh menuntut ilmu di Kauman, tentulah harus banyak yang didapatkan,” ujarnya.

Dilanjutkannya bahwa untuk Ramadhan kali ini akan ada agenda Pondok Pesantren bersama masyarakat. Bentuk kegiatannya bervariasi dan tentu saja tidak tertutup kemungkinan untuk berbagi sembako untuk.masyarakat sekitar Pondok Pesantren seperti yang dilaksakan Ramadhan tahun lalu.

Mengangkat tema ” Merajut Ukhuwah, Berbagi Di bulan Penuh Berkah”, kegiatan ini diawali dengan memberikan tausyiah keagamaan serta majelis ilmu tentang fungsi keberadaan PIK-R di sekolah-sekolah serta mengajak anak-anak untuk lebih peka terhadap permasalahan di sekitarnya. Diikuti 99 anak dari panti sosial, serta 35 anak dari santri Pondok Pesantren berlangsung Khidmat.(Je)